Senin, 21 Maret 2011

kesempurnaan agama islam


Kesempurnaan Agama Islam
 
Disusun Oleh:
Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijry
Penerjemah :
Team Indonesia
Murajaah :
Abu Ziyad
‫كمال دين الإسلام‬
 
‫ التويجري‬‫محمد بن إبراهيم بن عبد ا‬
 
 
 
 
 
Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
  
1428 – 2007
Kesempurnaan Agama Islam
Islam adalah agama yang sempurna, yang dengannya Allah SWT, muliakan
manusia. Dan dengan islam pula terwujudnya kebahagian manusia di dunia dan akherat.
Allah Azza wa jalla telah menciptakan alam ini, dan menjadikan setiap makhluk yang ada
didalamnya tunduk kepada sunnatullah (hukum Allah) atau tabiat yang berlaku atasnya.
Dengannyalah Allah mewujudkan kehendakNya, oleh karena itu segala sesuatu yang telah
ditetapkan atasnya hukum Allah tsb, tidak bisa di ubah kecuali hanya dengan perintah
Allah saja;
(23/48 ‫ُ َّ َ ال َّ ِ ا َّ ِي َدْ َ َتْ ِن َبْ ُ ََن َ ِ َ ِ ُ َّ ِ ال َّ ِ َبْ ِي ً )سورة الفتح‬
‫سنة له لت ق خل م ق ل ول تجد لسنة له ت د لا‬
"Sebagai suatu sunnatullah (hukum Allah) yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-
kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu."
Matahari memiliki sunnatullah, malam memiliki sunnatullah, siang memiliki
sunnatullah, tumbuh-tumbuhan memiliki sunnatulah, hewan-hewan memiliki sunnatulah,
begitu juga angin, air, bintang-bintang, lautan dan gunung-gunung; setiap mereka
memiliki sunnatulah (hukum Allah) yang berlaku atas mereka. Dan begitulah seterusnya:
‫ش س ي بغ لھ أ ت رك قمر و ل ل س بق نھ ر وكل ف فلك ي بح ن‬
َ ‫لا ال َّمْ ُ َن َ ِي َ َا َن ُدْ ِ َ الْ َ َ َ َلا ال َّیْ ُ َاِ ُ ال َّ َا ِ َ ُ ٌّ ِي َ َ ٍ َسْ َ ُو‬
(40/36 ‫)سورة يــس‬
"Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan, dan malampun tidak dapat
mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya."
Dan manusia juga makhluk dari makhluk-makhluk Allah yang butuh akan jalan yang ia
lalui disetiap keadaan; untuk menggapai kesuksesan dunia dan akherat, dan jalan tersebut
adalah agama (Islam) yang Allah memuliakan manusia dengannya serta meridhoinya
untuk mereka, tidak diterima agama manapun selainnya, kebahagiaan dan kesengsaraan
itu tergantung kepada sejauh mana ia berpegang teguh atau mengingkarinya, dan ia bisa
memilih dalam menerimanya atau menolaknya.
1. Allah I berfirman :
[29 - ‫َ ُ ِ الْ َ ُّ ِن َّ ِّ ُمْ َ َن َا َ َلْ ُؤْ ِن َ َن َا َ َلْ َكْ ُرْ ]سورة الكھف‬
‫وقل حق م ربك فم ش ء ف ی م وم ش ء ف ی ف‬
Dan katakanlah: "kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin
(beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".
2. Allah I berfirman :
ْ‫ُلْ َا اھْ ِ ُواْ ِنْ َا َ ِیعً َِ َّا َأِْ َ َّ ُم ِّ ِّي ُ ًى َ َن َ ِ َ ُ َا َ َ َ َوْ ٌ َ َیْ ِمْ َ َ ُم‬
‫بط م ھ جم ا فإم ي تینك من ھد فم تبع ھد ي فلا خ ف عل ھ ولا ھ‬ ‫قن‬
39-38/2 ‫َحْ َ ُو َ َا َّ ِي َ َ َرواْ َ َ َّ ُواْ ِآَاِ َا ُوَْ ِ َ َصْ َا ُ ال َّا ِ ُمْ ِی َا َاِ ُو َ سورة البقرة‬
‫ي زن ن و لذ ن كف وكذب ب ي تن أ لئك أ ح ب ن ر ھ ف ھ خ لد ن‬
1
Kami berfirman: "turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk Ku
kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk Ku, niscaya tidak ada
kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. adapun orang-orang
yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal
didalamnya. "
- Ketika Allah I menciptakan manusia, ditundukkan bagi manusia segala apa yang ada di
langit dan di bumi, dan Allah menurunkan kepada manusia kitab-kitab, juga diutusnya
para rasul bagi manusia, serta Allah membekali manusia dengan panca indera dan
pengetahuan; berupa pendengaran, penglihatan dan akal, dan Allah I memuliakannya
dengan peribadatan (manusia) kepada Nya semata serta tidak menyekutukan Nya.
1. Allah I berfirman :
‫لأ لأ وأ بغ عل ك نعمه ظ ھرة وب طنة‬
ً َ ِ ‫ََمْ َ َوْا َ َّ ال َّ َ َ َّ َ َ ُم َّا ِي ال َّ َ َا ِ َ َا ِي ا َرْ ِ ََسْ َ َ َ َیْ ُمْ ِ َ َ ُ َا ِ َ ً ََا‬
‫سمو ت وم ف‬ ‫أل تر أن له سخر لك م ف‬
[20/31 ‫]سورة لقمان‬
"Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk
(kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu
nikmat Nya lahir dan bathin."
2. Allah I berfirman :
‫و له أ رجك م بط ن أمھ تك لا ت لم ن ش ا وجعل لكم س ع و لأ ص ر و لأ ئدة لعلك ت كر ن‬
َ ‫َال َّ ُ َخْ َ َ ُم ِّن ُ ُو ِ ُ َّ َاِ ُمْ َ َعْ َ ُو َ َیْئً َ َ َ َ َ ُ ُ الْ َّمْ َ َا َبْ َا َ َا َفْ ِ َ َ َ َ َّ ُمْ َشْ ُ ُو‬
[78/16 ‫]سورة النحل‬
"dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur."
3. Allah I berfirman :
[36/16 ‫ََ َدْ َ َثْ َا ِي ُ ِّ ُ َّ ٍ َّ ُو ً َ ِ اعْ ُ ُواْ ال َّ َ َاجْ َ ِ ُواْ ال َّا ُو َ ]سورة النحل‬
‫طغ ت‬ ‫ولق بع ن ف كل أمة رس لا أن بد له و تنب‬
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
"sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut itu".
- Nikmat yang paling agung
Allah menganugerahi kepada para hamba Nya dengan nikmat yang sangat banyak
tidak terhitung, nikmat yang terpenting adalah nikmat diciptakannya kita, diberi umur
panjang dan nikmat hidayah, dan nikmat yang teragung dan tertinggi dari nikmat-nikmat
2
tadi adalah nikmat islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad r sebagai utusan Allah I
kepada umat manusia seluruhnya, inilah agama yang sempurna, menyeluruh dan kekal :
Mengatur hubungan antara manusia dengan Rabbnya dengan menyembah
Nya mengesakan Nya serta bersyukur kepada Nya, menghadap kepada Nya dalam setiap
permasalahan, takut kepada Nya, bertawakkal hanya kepada Nya, merendahkan diri untuk
Nya, mencintai Nya, mendekatkan diri kepada Nya, meminta pertolongan Nya, memohon
keridhoan Nya dan (memohon diberikan) jalan-jalan yang bisa mengantarkan kedalam
syurga Nya serta bagaimana agar selamat dari kemarahan Nya dan siksaan Nya.
Mengatur hubungan antara manusia dengan Rasul Nya r dengan menta'atinya,
mencintainya, mengikuti sunnahnya, membenarkan apa yang dibawa olehnya,
menjadikannya sebagai suri teladan dan tidak beribadah kepada Allah I kecuali dengan
apa yang disyariatkan olehnya.
Mengatur hubungan antara manusia dengan manusia lainnya, seperti dengan ibu dan
bapak, dengan isteri dan anak, dengan sanak famili dan tetangga, dengan orang 'alim dan
orang awam, dengan orang muslim dan kafir, dengan penguasa dan masyarakat, dan
dengan yang selainya.
Mengatur muamalah manusia dengan hartanya, mencari nafkah yang halal, menghindari
penipuan, bersikap ramah dalam berjual beli, berinfaq untuk kebaikan, berusaha jujur,
menghindari riba dan dusta, dan juga mengatur bagaimana membagikan harta shodaqoh,
pembagian warisan dan lain sebagainya.
Islam mengatur kehidupan manusia dalam berkeluarga, mendidik anak-anak, menjaga
keluarga agar jauh dari kerusakan, mengatur kehidupan pria dan wanita baik dalam
keadaan senang ataupun susah, keadaan kaya atau miskin, keadaan sehat atau sakit,
keadaan aman atau takut, keadaan bermuqim atau safar.
Islam mengatur seluruh hubungan-hubungan tersebut diatas jembatan yang kuat berupa
kecintaan karena Allah dan benci karena Allah, mengajak kepada sifat-sifat dan akhlaq
terpuji, seperti dermawan, murah hari, malu, pemaaf, jujur, berbuat baik, adil, menolong
orang, kasih sayang, simpati dan semisalnya.
Islam melarang dari segala keburukan dan kerusakan, kedholiman dan melampaui batas;
seperti menyekutukan Allah, membunuh tanpa alasan yang benar, zina, berdusta,
sombong, kemunafikan, mencuri, ghibah, memakan harta orang dengan cara yang bathil,
riba, minum khamer, sihir, riya dan yang lainnya.
Setelah itu semua; Islam menghabarkan keadaan manusia di alam akherat. Dan
sesungguhnya kehidupan di akherat itu dibangun berdasarkan kehidupannya di dunia.
3
Maka barangsiapa yang datang dengan membawa keimanan dan amal-amalan shaleh; ia
masuk syurga, di syurga ia berbahagia sekali karena bisa melihat wajah Allah, bersenang-
senang dengan kenikmatan yang terdapat didalam syurga, yang mana syurga itu belum
pernah dilihat oleh mata, dan belum pernah didengar oleh telinga dan tidak pula terbersit
dalam hati manusia. Kekal di dalamnya selama-lamanya. Sedangkan orang yang datang
dengan kekafiran dan kemaksiatannya maka ia masuk neraka dan mereka kekal di
dalamnya, adapun orang muslim yang bermaksiat kepada Allah jika ia tidak diampuni
maka akan diazab didalam neraka sebatas kadar dosanya, atau diampuni oleh Allah I dan
tidak disiksa.
1. Allah I berfirman :
[3/5 ‫الْ َوْ َ َكْ َلْ ُ َ ُمْ ِي َ ُمْ ََتْ َمْ ُ َ َیْ ُمْ ِعْ َ ِي َ َ ِی ُ َ ُ ُ ا ِسْ َ َ ِينً ]سورة المائدة‬
‫ی م أ م ت لك د نك وأ م ت عل ك ن مت ورض ت لكم لإ لام د ا‬
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat Ku, dan telah Ku-ridhoi islam itu jadi agama bagimu."
2. Allah I berfirman :
‫م من ن إ بعث ف ھ رس لا م أ فسھ ي ل عل ھ ي ته ويزك ھ ويعلمھم‬
ُ ُ ُ ‫َ َدْ َ َّ ال َّ ُ َ َى الْ ُؤ ِ ِی َ ِذْ َ َ َ ِی ِمْ َ ُو ً ِّنْ َن ُ ِ ِمْ َتْ ُو َ َیْ ِمْ آَاِ ِ َ ُ َ ِّی ِمْ َ ُ َ ِّ‬
‫لق من له عل‬
[164/3 ‫الْ ِ َا َ َالْ ِكْ َ َ َِن َا ُواْ ِن َبْ ُ َ ِي َلا ٍ ُّ ِی ٍ ]سورة آل عمران‬
‫كت ب و ح مة وإ ك ن م ق ل لف ض ل مب ن‬
"ٍ ungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah
S
mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang
membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan
mengajarkan kepada mereka al kitab dan al hikmah. Dan sesungguhnya sebelum
(kedatangan nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata."
3. Allah I berfirman :
‫ي د به له من تبع ر ْو نه سبل سلام وي رجھ من‬
ِ ‫َدْ َاء ُم ِّ َ ال َّ ِ ُو ٌ َ ِ َا ٌ ُّ ِی ٌ = 51 َھْ ِي ِ ِ ال َّ ُ َ ِ ا َّ َ َ ِض َاَ ُ ُ ُ َ ال َّ َ ِ َ ُخْ ِ ُ ُم ِّ‬
‫ق ج ك من له ن ر وكت ب مب ن‬
[16-15/5 ‫الظ ُ َا ِ إَى ال ُّو ِ ِِذِْ ِ ََھْ ِي ِمْ إَى ِ َا ٍ ُّسْ َ ِی ٍ ]سورة المائدة‬
‫ن ر بإ نه وي د ھ ِل صر ط م تق م‬ ‫ ُّلم ت ِل‬
"Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan
dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhoan Nya ke jalan
keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap
gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizinNya, dan menunjuki mereka ke
jalan yang lurus."
4. Allah I berfirman :
‫َ َن ُ ِ ِ ال َّ َ َ َ ُوَ ُ ُدْ ِلْ ُ َ َّا ٍ َجْ ِي ِن َحْ ِ َا ا َنْ َا ُ َاِ ِي َ ِی َا َذِ َ الْ َوْ ُ الْ َ ِی ُ . َ َن‬
‫وم يطع له ورس له ي خ ه جن ت ت ر م ت تھ لأ ھ ر خ لد ن ف ھ و َلك ف ز عظ م وم‬
[14-13/4 ‫َعْ ِ ال َّ َ َ َ ُوَ ُ ََ َ َ َّ ُ ُو َ ُ ُدْ ِلْ ُ َارً َاِدً ِی َا ََ ُ َ َا ٌ ُّ ِی ٌ ]سورة النساء‬
‫ي ص له ورس له ويتعد حد ده ي خ ه ن ا خ ل ا ف ھ وله عذ ب مھ ن‬
4
"Barangsiapa taat kepada Allah dan rasul Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam
syurga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan
itulah kemenangan yang besar. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan rasul Nya
dan melanggar ketentuan-ketentuan Nya, niscaya Allah memasukkkannya ke dalam api
neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan."
Agama ini akan tersebar dan disampaikan dengan jelas, sebagaimana jelasnya malam dan
siang, kemudian (agama islam) akan kembali asing seperti semula.
((... ‫))إن االله زوى لي الأرض فرأيت مشارقھا ومغاربھا وإن أمتي سیبلغ ملكھا ما زوى لي منھا‬
[ ‫]صحیح مسلم‬
"Sesungguhnya Allah telah menampakan kepadaku bumi sehingga aku bisa melihat dari
penjuru timur dan baratnya, dan sesungguhnya kekuasaan umatku akan sampai kesemua
tempat yang diperlihatkan kepadaku..." (HR. Muslim).
- Allah telah menyempurnakan agama ini bagi kita, dan menyempurnakan nikmat ini
dengannya, serta ridho terhadap islam sebagai agama kita; maka barangsiapa yang
menerima agama ini, ia bahagia di dunia dan nanti di akherat masuk syurga. Dan
barangsiapa yang mengingkarinya ia sengsara di dunia, dan di akherat masuk neraka.
Allah tidak akan pernah menerima agama dari seorang pun selain agama islam.
1. Allah I berfirman :
[3/5 ‫الْ َوْ َ َكْ َلْ ُ َ ُمْ ِي َ ُمْ ََتْ َمْ ُ َ َیْ ُمْ ِعْ َ ِي َ َ ِی ُ َ ُ ُ ا ِسْ َ َ ِينً ]سورة المائدة‬
‫ی م أ م ت لك د نك وأ م ت عل ك ن مت ورض ت لكم لإ لام د ا‬
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat Ku, dan telah Ku-ridhoi islam itu jadi agama bagimu."
2. Allah I berfirman :
[85/3 ‫َ َن َبْ َ ِ َیْ َ ا ِسْ َ ِ ِينً َ َن ُقْ َ َ ِنْ ُ َ ُ َ ِي الآ ِ َ ِ ِ َ الْ َا ِ ِي َ ]سورة آل‬
‫خر ة م ن خ سر ن‬ ‫وم ي تغ غ ر لإ لام د ا فل ي بل م ه وھو ف‬
"Barangsiapa mencari agama selain agama islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) daripadanya, dan dia di akherat termasuk orang-orang yang rugi."
3. dari Abu Hurairah –semoga Allah meridhoinya- dari rasulullah r, bahwasanya beliau
bersabda :
‫))والذي نفس محمد بیده لا يسمع بي أحد من ھذه الأمة يھودي ولا نصراني ثم يموت ولم يؤمن‬
[‫بالذي أرسلت به إلا كان من أصحاب النار(( ]صحیح مسلم‬
"Demi yang jiwa Muhammad ada di Tangan Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik
yahudi atau nashroni yang mendengar tentang aku, kemudian ia mati dan tidak beriman
kepada risalah yang aku bawa, maka ia termasuk penghuni neraka." (HR. Muslim).
2. Hikmah diciptakannya manusia.
5
Allah I menciptakan alam ini sebagai bukti akan kesempurnaan ilmu dan kekuasaannya,
dan seluruh makhluk di alam ini bertasbih dan memuji keagungan Allah U .
Allah I berfirman :
‫له لذ خلق س ع سم و ت ومن لأ ض م لھن يتنزل لأ ر ب نھن لت لم أن له عل كل ش ء‬
ٍ ْ‫ال َّ ُ ا َّ ِي َ َ َ َبْ َ َ َا َا ٍ َ ِ َ ا َرْ ِ ِثْ َ ُ َّ َ َ َ َّ ُ ا َمْ ُ َیْ َ ُ َّ ِ َعْ َ ُوا َ َّ ال َّ َ َ َى ُ ِّ َي‬
[12/65 ‫َ ِي ٌ ََ َّ ال َّ َ َدْ َ َا َ ِ ُ ِّ َيْ ٍ ِلْمً ]سورة الطلاق‬
‫قد ر وأن له ق أح ط بكل ش ء ع ا‬
"Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku
padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan
sesungguhnya Allah, ilmu Nya benar-benar meliputi segala sesuatu."
- Allah menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepada Allah saja dan tidak
menyekutukan Nya, sebagaimana firman Allah I :
: ‫َ َا َ َقْ ُ الْ ِ َّ َا ِن َ ِ َّ ِ َعْ ُ ُو ِ . َا ُ ِي ُ ِنْ ُم ِّن ِّزْ ٍ َ َا ُ ِي ُ َن ُطْ ِ ُو ِ ]سورة الذاريات‬
‫م أر د م ھ م ر ق وم أر د أ ي عم ن‬ ‫وم خل ت جن و لإ س إلا لی بد ن‬
[57-56
"dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia meliankan supaya mereka menyembah
Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki
supaya mereka memberi Aku makan."
- Alam dan fase-fase yang dilewati manusia.
Allah menciptakan manusia, serta menjadikannya melewati fase-fase waktu, tempat
dan keadaan. Kemudian diakhiri dengan keabadian, baik itu abadi di syurga atau di
neraka. Inilah fase-fase perpindahan tsb:
dalam perut ibu, inilah fase awal yang dilewati seluruh manusia, tempat tinggal pertama
manusia selama kurang lebih 9 bulan, Allah I mengaturnya dalam kegelapan ini dengan
kekuasaan Nya, ilmu Nya dan hikmah Nya; apa-apa yang dibutuhkan dari makanan,
minuman dan tempat untuk berlindung. Pada fase ini tidak ada tugas dan beban kepada
manusia. Ada 2 hikmah dengan adanya fase ini, yaitu: menyempurnakan sendi-sendi dan
anggota badan dan keluar kealam dunia setelah sempurna penciptaan secara dhohir dan
bathin.
alam dunia, alam yang lebih luas lagi dari alam perut ibu, dan jangka waktu bertempat di
alam ini lebih panjang lagi dari alam perut ibu. Allah I mengatur dan menyediakan bagi
manusia apa-apa yang dibutuhkannya di alam dunia ini. Juga Allah memberikan kelebihan
berupa akal, pendengaran dan penglihatan, kemudian Allah mengutus rasul-rasul bagi
manusia, menurunkan kitab-kitab untuknya dan memerintahkannya supaya ta'at kepada
Allah, melarangnya bermaksiat kepada Allah, dijanjikan syurga bagi yang taat, dan siksaan
neraka bagi yang bermaksiat. Hikmah adanya alam dunia ini adalah : menyempurnakan
6
keimanan kepada Allah I, dan menyempurnakan amal-amal sholeh, yang merupakan
sebab dimasukkannya ke dalam syurga. Setelah itu berpindah lagi ke alam berikutnya.
alam barzah di dalam qubur, inilah tempat awal dari perkampungan akherat. Manusia
tinggal di alam ini sampai meninggalnya seluruh makhluq dan berdirinya hari qiamat.
Bertempat di alam ini lebih panjang lagi dibanding dengan alam dunia, kebahagiaan dan
kesengsaraan di alam ini juga lebih luas dan lebih sempurna dibanding dengan alam
dunia; tergantung amal-amalan kita ketika di alam dunia, (alam ini) bisa menjadi taman
dari taman-taman syurga atau menjadi lubang dari lubang-lubang neraka. Balasan sudah
dimulai dari alam ini, kemudian berpindah lagi dari alam ini ke alam abadi, baik syurga
atau neraka.
alam akherat, kehidupan di alam ini tidak terbatas, kenikmatan-kenikmatan yang
sempurna bagi orang-orang beriman, lengkap dan terpenuhi semua keinginan-keinginan
orang-orang beriman. Barangsiapa yang ketika di alam dunia menyempurnakan apa yang
dicintai oleh Allah I berupa keimanan, akhlaq dan amal-amal sholeh, maka di akerat ini
Allah sempurnakan pula baginya apa yang ia sukai dan harapkan, dari apa-apa yang
belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah
terbesit dalam hati manusia. Dan apabila ia datang tanpa membawa keimanan dan
amalan-amalan sholeh, maka baginya balasan neraka jahanam dan kekal di dalamnya,
sedangkan orang beriman tidak akan merasa puas ketika berpindah dari satu alam ke
alam yang lain hingga ia kekal di dalam syurga.
- Kesempurnaan nikmat hati
Allah I menciptakan manusia dengan sebaik-baik penciptaan, memulyakannya diatas
semua makhluk lainnya. Dan Allah menjadikan anggota-anggota tubuh manusia secara
sempurna, ketika ia tidak memperoleh kesempurnaan tsb, akan terjadi gangguan,
kekacauan, dan kesakitan. Maka dijadikan kesempurnaan mata itu dengan
penglihatannya, kesempurnaan telinga dengan pendengarannya, kesempurnaan lisan
dengan pembicaraannya, dan ketika hilang kesempurnaan kekuatan anggota badan tsb, ia
akan mengalami sakit dan cacat.
Begitu juga Allah I telah menjadikan kesempurnaan hati dan nikmat-nikmatnya,
kegembiraannya, ketenangannya, dalam mengenal Rabbnya. Mencintai Nya, senang dan
rindu kepada Nya, beramal dengan apa yang diridhoi Nya. Dan tetkala hilang
kesempurnaan hati ini, maka azab yang sangat dan kesengsaraan yang lebih-lebih
dibanding mata yang kehilangan penglihatannya, telinga yang kehilangan
7
pendengarannya. Hati yang bersih dan selamat akan selalu melihat kebenaran
sebagaimana mata melihat matahari.
8

efektivitas penerapan


JPE-Volume 2, Nomor 1, 2009
EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCAFFOLDING
DALAM KETUNTASAN BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA
LABORTORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG
*)
Pramudyo Kusworo
Prih Hardinto *)
Abstract
Scaffolding learning is learning which teacher give temporary help to
student then reduce that help and finally remove absolutely so that push
student for building knowledge and thinking capability. In this research use
qualitative approach, kind of research is Classroom Research (Penelitian
Tindakan Kelas) which consist two phases. Result of Applying Research are:
(1) Applying of scaffolding learning in demand and supply subject increase
from 61,3% in phase I with good category increase become 84% in phase II
with the best category, (2) student learning achievement is valued in three
aspect, it are affective from 60,8% in phase I with good category increase
become 81,5% in phase II with the best category; psychomotor aspect from
55,8% in phase I with enough category increase become 80,3% in phase II
with the best category. Besides that cognitive aspect increase from 76 in
phase I with good category increase become 87,9 in phase II with the best
category. Applying of scaffolding learning can increase score of observation
sheet in student activities, it is 56,0% in phase I with enough category
increase become 90,0 % in phase II with good category. Besides that
observation sheet of teacher activities increase from 66,0% in phase I with
good category increase become 93,0% in phase II with the best category.
This learning models have a weakness. It is need much time because it is not
student can construct knowledge with faster.
Keywords: Scaffolding Approach, Learning Achievement
Kegiatan evaluasi
A. PENDAHULUAN
Proses belajar mengajar dilaksanakan untuk mengukur dan
merupakan sistem yang menilai keberhasilan proses belajar
didalamnya terdapat sejumlah mengajar, khususnya hasil belajar
komponen yang saling siswa.
mempengaruhi. Komponen Rendahnya hasil belajar
siswa dalam mata pelajaran
tersebut antara lain kurikulum,
tenaga pengajar, perumusan ekonomi disebabkan oleh berbagai
faktor. Proses pembelajaran di
tujuan, pemilihan dan penyusunan
materi, penggunaan strategi kelas selama ini masih berfokus
pembelajaran yang efektif, pada guru sebagai sumber utama
pengetahuan dan metode ceramah
penggunaan media yang tepat, dan
pelaksanaan evaluasi yang benar. menjadi pilihan utama guru dalam
74
Alamat korespondensi:
Pramudyo: Fakultas Ekonomi_UM
Prih Hardinto. Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.
E-mail: prihhardinto@um.ac.id
JPE-Volume 2, Nomor 1, 2009
menyampaikan materi. keterampilan. Menurut Vygotsky
Penggunaan metode bervariasi (dalam Nugroho,2006) bahwa
dalam pembelajaran cenderung dalam konsep scaffolding
seharusnya diberikan tugas-tugas
menghasilkan kegiatan belajar
mengajar yang tidak maksimal dan yang kompleks, sulit dan realistik,
kemudian diberikan bantuan yang
membosankan.
secukupnya untuk menyelesaikan
Disamping strategi
pembelajaran yang berpusat pada tugas-tugas tersebut. Namun siswa
bukan diajar sedikit demi sedikit
guru, pelajaran yang disampaikan
komponen-komponen materi
cenderung teoritis dan jarang di
pembelajaran, tetapi diberikan
kaitkan dengan dunia nyata.
suatu tugas yang kompleks hingga
Pemilihan pendekatan dan
pada suatu hari diharapkan
metode pembelajaran merupakan
terwujud menjadi suatu
faktor yang sangat penting dalam
kemampuan untuk menyelesaikan
proses pembelajaran ekonomi,
tugas kompleks tersebut.
sebab disamping untuk pencapaian
tujuan juga harus Hartman (2001:1)
mempertimbangkan karakteristik mengemukakan bahwa ”the
dan setting pembelajaran ekonomi instructional scaffolding initially
tersebut. provides extensive instructional
Pembelajaran ekonomi support, or scaffolding, to
selama ini yang digunakan oleh continually assist the student to
guru ekonomi di SMA adalah building their understanding of
pembelajaran dengan model new content and process. The
ceramah dan penugasan. temporary scaffolding provided by
Proses belajar mengajar the instructor is removed to reveal
sekarang ini menuntut guru tidak the impressive permanent
lagi hanya mentransfer ilmu structure of student
pengetahuan, tetapi siswa sendiri understanding.” Hal ini sesuai
yang harus membangun dengan pendapat Linda (2000)
pengetahuannya. Siswa harus yang mengemukakan bahwa
”scaffolding
mengkonstruksi pengetahuan is process as
sendiri dan memberi makna providing support to student
melalui pengalaman nyata. Sesuai learning and then retreating that
dengan konstruktivisme, siswa support so that the student
dibiasakan untuk memunculkan becomes self reliant.”
Penelitian sejenis pernah
ide-ide baru, memecahkan masalah
dan menemukan sesuatu yang dilakukan oleh Widya Astuti
(2007) dimana diperoleh
berguna bagi dirinya.
Pendekatan kesimpulan bahwa penerapan
scaffolding
perlu digunakan sebagai upaya pada
scaffolding learning
peningkatan proses belajar pembelajaran akuntansi dapat
mengajar, sehingga siswa memiliki meningkatkan hasil belajar siswa
kemampuan dalam memahami kelas X jurusan akuntansi SMK
konsep materi, sikap positif juga BM Ardjuna I Malang.
Alamat korespondensi:
75
Nur Fatimah Sari: Fakultas Ekonomi_UM
Nasikh. Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
E-mail: n451kh_feum@yahoo.com
JPE-Volume 2, Nomor 1, 2009
Penelitian Iud Denny memberikan kesempatan kepada
(2007) memberikan kesimpulan siswa untuk menemukan sendiri
bahwa penerapan pendekatan jawaban tentang suatu
scaffolding untuk pembelajaran permasalahandengan intensitas
akuntansi dapat meningkatkan bantuan yang semakin lama
semakin berkurang.
prestasi belajar siswa kelas X D
SMK Salahudin Malang. Dengan penerapan
pendekatan
Selain itu, penelitian scaffolding
sejenis juga dilakukan oleh I diharapkan dapat meningkatkan
prestasi belajar peserta didik
Gusti Putu Suharta (2006)
tentang pengaruh scaffolding dalam pelajaran ekonomi.
Berdasarkan uraian diatas,
learning terhadap prestasi belajar
maka timbul keinginan bagi
siswa pada mata pelajaran
penulis untuk melakukan
matematika. Hasil penelitian
penelitian dengan judul
menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan antara siswa yang Implementasi Pendekatan
Scaffolding Pada Pembelajaran
diajar dengan metode
Ekonomi untuk Meningkatkan
konvensional dengan siswa yang
Prestasi Belajar Siswa Kelas X-3
diajar dengan menggunakan
SMA Laboratorium Universitas
scaffolding learning. Siswa yang
Negeri Malang.
diajarkan dengan scaffolding
learning menunjukkan prestasi
yang lebih tinggi dibanding B. METODE PENELITIAN
Pendekatan yang
dengan siswa yang diajar dengan
metode konvensional. digunakan dalam penelitian ini
Hasil pengamatan peneliti adalah pendekatan kualitatif
karena berusaha mengungkapkan
yang dilakukan di SMA
gejala secara menyeluruh dan
Laboratorium Universitas Negeri
Malang khususnya kelas X-3 sesuai dengan konteks melalui
menunjukkan bahwa kegiatan pengumpulan data dari latar alami
pembelajaran masih dengan memanfaatkan diri penulis
menggunakan metode ceramah, sebagai instrumen kunci (PPKI,
dimana guru berperan lebih 2000:24). Jenis penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas.
dominan daripada siswa.
Berdasarkan latar Penelitian tindakan kelas
belakang diatas, dapat terdiri dari 4 fase yaitu
disimpulkan bahwa dengan perencanaan (planning), tindakan
pendekatan scaffolding, maka (action), pengamatan (observation)
siswa belajar bukan dengan dan refleksi (reflection). Keempat
menghafal. Semua kegiatan fase tersebut digambarkan sebagai
pembelajaran harus bermakna berikut:
bagi siswa, berorientasi pada
pemecahan masalah dengan
76 Alamat korespondensi:
Nur Fatimah Sari: Fakultas Ekonomi_UM
Nasikh. Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
E-mail: n451kh_feum@yahoo.com
JPE-Volume 2, Nomor 1, 2009
SIKLUS 1
Perencanaaan Pelaksanaan Observasi
Tindakan Tindakan
Input Refleksi
(siswa)
Output (Siswa)
Perencanaan
Tindakan
Pelaksanaan
Refleksi Observasi
Tindakan
SIKLUS 2
Gambar 1 Alur rancangan penelitian diadopsi dari Kemmis dan Taggart (dalam
Sukarnyana, 2002:30)
Objek penelitian ini adalah Persentase skor didalam
siswa kelas X-3 semester I tahun analisis data ini dihitung dengan
ajaran 2007/2008, sedangkan lokasi menggunakan rumus sebagai
penelitian ini adalah SMA berikut:
Laboratorium Universitas Negeri
∑ Xi
Malang yang terletak di Jalan
Persentase = x 100%
Bromo No.16 Malang. n x X max
Teknik pengumpulan data
adalah cara-cara yang digunakan
Keterangan :
oleh peneliti untuk mengumpulkan ∑ Xi : jumlah nilai
data. Teknik pengumpulan data n : jumlah siswa
dalam penelitian ini adalah: Xmax : nilai maksimal
Observasi, Wawancara, dan
Dokumentasi. C. HASIL PENELITIAN
Instrumen utama adalah Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Berdasarkan observasi aktivitas siswa
peneliti, sedangkan instrumen
penunjang adalah pedoman pada siklus I maka skor yang dicapai
observasi, catatan lapangan, tampak pada tabel berikut ini:
dokumentasi, dan foto
Alamat korespondensi:
77
Nur Fatimah Sari: Fakultas Ekonomi_UM
Nasikh. Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
E-mail: n451kh_feum@yahoo.com
JPE-Volume 2, Nomor 1, 2009
Tabel 1 Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan scaffolding learning pada
siklus I
Aspek yang dinilai Skor
PENDAHULUAN
1
1. Siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran
1
2. Siswa mempelajari meteri yang sudah diberikan
2
3. Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru
INTI
2
1. Siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing
1
2. Siswa saling membantu dalam kelompok untuk menyelesaikan
2
soal latihan
2
3. Siswa berpartisipasi dalam mengajukan pertanyaan
2
4. Siswa memberikan tanggapan dan masukan
5. Siswa menyimak penjelasan dari guru
2
PENUTUP
2
1. Siswa menyimpulkan hasil diskusi
2. Siswa mengumpulkan pekerjaan kepada guru
Jumlah 17
siswa dengan scaffolding learning
Berdasarkan tabel 1 diketahui
bahwa nilai persentase aktivitas termasuk dalam kriteria cukup.
siswa yang dicapai pada siklus I Hasil observasi kegiatan guru
adalah sebesar 56% yang berarti dengan scaffolding learning
bahwa taraf keberhasilan aktivitas ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 2 Aktivitas guru dalam pembelajaran dengan scaffolding learning pada siklus I
Aspek yang dinilai Skor
PENDAHULUAN
1. Guru menjelaskan kompetensi dasar, indikator, dan hasil belajar yang 3
diharapkan
2. Guru mereview materi sebelumnya 2
INTI
1. Guru memberikan soal latihan untuk dikerjakan bersama kelompok 3
2. Guru memberikan bantuan yang berupa petunjuk, dorongan, 2
peringatan, menguraikan masalah kedalam langkah-langkah
pemecahan, memberi contoh dan tindakan yang memungkinkan siswa
untuk belajar mandiri
3. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi 2
kelompoknya
4. Guru memberikan bantuan dalam presentasi kelompok 2
5. guru memberikan komentar, pertanyaan atau tangggapan jawaban 2
siswa
6. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa 1
PENUTUP
1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang dipelajari 1
2. Guru memberikan tugas rumah
2
Jumlah 20
Persentase 66%
Sumber: Bab IV
78 Alamat korespondensi:
Nur Fatimah Sari: Fakultas Ekonomi_UM
Nasikh. Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
E-mail: n451kh_feum@yahoo.com
JPE-Volume 2, Nomor 1, 2009
Hasil observasi yang
Berdasarkan tabel 2 diketahui
dilakukan pada silkus II tentang
bahwa nilai persentase aktivitas
observasi aktivitas siswa dalam
guru yang dicapai pada siklus I
kegiatan pembelajaran pada
adalah sebesar 66% yang berarti
siklus II maka skor yang dicapai
bahwa taraf keberhasilan
tampak pada tabel berikut:
aktivitas guru dengan scaffolding
learning termasuk dalam kriteria
baik.
Tabel 3 Hasil Observasi Kegiatan siswa Staged I & II
Aspek yang dinilai Skor
PENDAHULUAN
3
1. Siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran
2
2. Siswa mempelajari materi yang sudah diberikan
3
3. Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru
INTI
2
1. Siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing
3
2. Siswa saling membantu dalam kelompok untuk menyelesaikan
soal latihan
3
3. Siswa berpartisipasi dalam mengajukan pertanyaan
3
4. Siswa memberikan tanggapan dan masukan
2
5. Siswa menyimak penjelasan dari guru
PENUTUP
3
1. Siswa menyimpulkan hasil diskusi
3
2. Siswa mengumpulkan pekerjaan kepada guru
Jumlah 27
Persentase 90%
aktivitas siswa dengan
Berdasarkan tabel 3 scaffolding learning termasuk
diketahui bahwa nilai dalam kriteria sangat baik.
persentase aktivitas siswa yang Hasil observasi aktivitas guru dalam
dicapai pada siklus II adalah pembelajaran dengan scaffolding
sebesar 90% yang berarti learning pada siklus II ditunjukkan
bahwa taraf keberhasilan pada tabel berikut:
Alamat korespondensi:
79
Nur Fatimah Sari: Fakultas Ekonomi_UM
Nasikh. Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
E-mail: n451kh_feum@yahoo.com
JPE-Volume 2, Nomor 1, 2009
Tabel 4 Aktivitas guru dalam pembelajaran dengan scaffolding learning pada siklus II
Aspek yang dinilai Skor
PENDAHULUAN
3
1. Guru menjelaskan kompetensi dasar, indikator, dan hasil
belajar yang diharapkan
3
2. Guru mereview materi sebelumnya
INTI
3
1. Guru memberikan soal latihan untuk dikerjakan bersama
kelompok
3
2. Guru memberikan bantuan yang berupa petunjuk, dorongan,
peringatan, menguraikan masalah kedalam langkah-langkah
pemecahan, memberi contoh dan tindakan yang memungkinkan
siswa untuk belajar mandiri
3
3. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya
2
4. Guru memberikan bantuan dalam presentasi kelompok
2
5. Guru memberikan komentar, pertanyaan atau tangggapan
jawaban siswa
3
6. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
PENUTUP
3
1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang
dipelajari
2
2. Guru memberikan tugas rumah
Jumlah 28
Persentase 93%
Berdasarkan tabel 4 penelitian ini dijabarkan sebagai
diketahui bahwa nilai berikut:
persentase aktivitas guru yang 1. Prestasi belajar aspek kognitif
dicapai pada siklus II adalah Penilaian prestasi aspek
sebesar 93 % yang berarti kognitif dilakukan melalui
bahwa tarif keberhasilan pemberian pre tes dan pos tes
aktivitas guru dalam yang harus dikerjakan oleh
pembelajaran dengan siswa pada awal tindakan dan
akhir pelaksanaan tindakan.
scaffolding learning termasuk
dalam kriteria sangat baik. Penilaian aspek kognitif
dilakukan melalui pemberian
soal pre tes dan pos tes dengan
Prestasi Belajar Siswa Dalam
pokok bahasan permintaan dan
Scaffolding Learning
Pengambilan data mengenai penawaran dan elastisitas.
prestasi belajar siswa bertujuan Berdasarkan data diatas,
untuk mengetahui peningkatan diperoleh keterangan bahwa
prestasi belajar siswa setelah nilai rata-rata pre tes adalah 67
mengikuti pembelajaran dengan sedangkan nilai rata-rata pos
Data tes meningkat menjadi 87,9.
scaffolding learning.
prestasi belajar siswa dalam
80 Alamat korespondensi:
Nur Fatimah Sari: Fakultas Ekonomi_UM
Nasikh. Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
E-mail: n451kh_feum@yahoo.com
JPE-Volume 2, Nomor 1, 2009
Penilaian prestasi belajar
aspek afektif pada penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5 Prestasi belajar aspek afektif siswa kelas X-3 SMA Laboratorium Universitas Negeri
Malang pada siklus I dan siklus II
No Aspek yang dinilai Siklus I Siklus II
1 Kerjasama dalam kelompok 73,6% 92%
2 Keaktifan dalam kelompok 56,2% 73%
3 Keberanian bertanya dan 52,8% 79,8%
menjawab
Tabel 5 menunjukkan bertanya dan menjawab sebesar
bahwa hasil penilaian aspek 52,8% dengan kriteria cukup
afektif pada siklus I dan siklus II menjadi 79,8% dengan kriteria
diperoleh persentase berdasarkan baik. Hal ini menunjukkan bahwa
aspek yang dinilai yaitu (1) persentase prestasi belajar aspek
kerjasama dalam kelompok afektif meningkat pada siklus II.
sebesar 73,6% dengan kriteria Sedangan untuk Penilaian
baik meningkat menjadi 92% prestasi belajar aspek
dengan kriteria sangat baik; (2) psikomotorik pada penelitian
keaktifan dalam kelompok dari ini dapat dilihat pada tabel
56,2% dengan kriteria cukup berikut:
meningkat menjadi 73% dengan
kriteria baik; serta (3) keberanian
Tabel 6 Prestasi belajar aspek psikomotorik siswa kelas X-3 SMA Laboratorium Universitas
Negeri Malang pada siklus I
No Aspek yang dinilai Persentase
1 Kemampuan menggambar kurva permintaan dan penawaran 58,3%
2 Kemampuan memasukkan rumus permintaan dan penawaran ke
52,8%
dalam kurva
3 Kemampuan mengaplikasikan pengetahuan tentang permintaan dan
56,2%
penawaran dalam kehidupan sehari-hari
Tabel 7 Prestasi belajar aspek psikomotorik siswa kelas XI IPS 3 SMA Laboratorium
Universitas Negeri Malang pada siklus II
No Aspek yang dinilai Persentase
1 Kemampuan menggambarkan kurva elastisitas 78,4%
2 Kemampuan memasukkan rumus elastisitas ke dalam kurva
79,8%
elastisitas
3 Kemampuan mengaplikasikan pengetahuan tentang elastisitas
82,7%
dalam kehidupan sehari-hari.
psikomotorik pada siklus I
diperoleh persentase yaitu
Tabel 6 menunjukkan
kemampuan menggambar kurva
bahwa penilaian aspek
Alamat korespondensi:
81
Nur Fatimah Sari: Fakultas Ekonomi_UM
Nasikh. Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
E-mail: n451kh_feum@yahoo.com
JPE-Volume 2, Nomor 1, 2009
permintaan dan penawaran learning. Pemberian tindakan ini
58,3% dengan kriteria cukup, diharapkan dapat meningkatkan
memasukkan rumus permintaan prestasi belajar siswa pada mata
dan penawaran ke dalam kurva pelajaran ekonomi serta
52,8% dengan kriteria cukup dan mengubah sifat pasif siswa pada
kemampuan mengaplikasikan saat proses pembelajaran. Untuk
pengetahuan tentang permintaan itu diperlukan
dan penawaran dalam kehidupan fasilitas pendukung sepeti
sehari-hari 56,2%. rencana pembelajaran dengan
scaffolding learning, catatan
Sedangkan tabel 7
lapangan dan lembar latihan
menunjukkan bahwa pada siklus
soal.
II diperoleh persentase
kemampuan menggambarkan Penelitian ini merupakan
kurva elastisitas 78,4% dengan penelitian tindakan kelas yang
kriteria baik, memasukkan rumus dilaksanakan dalam 2 siklus
elastisitas ke dalam kurva 79,8% dimana setiap siklus terdiri dari
serta mengaplikasikan empat kegiatan yaitu kegiatan
pengetahuan tentang elastisitas perencanaan, pelaksanaan,
dalam kehidupan sehari-hari observasi dan refleksi. Selama
82,7%. Hal ini menunjukkan kegiatan pembelajaran peneliti
bahwa prestasi belajar aspek memberikan penilaian terhadap
psikomotorik mengalami aktivitas siswa yang meliputi
peningkatan pada siklus II, yang aspek kognitif, afektif dan
tampak pada meningkatnya hasil psikomotorik. Siswa diharapkan
penilaian pada masing-masing bisa lebih termotivasi untuk
aspek psikomotorik siswa. bersungguh-sungguh dan serius
dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar melalui
PEMBAHASAN
kegiatan penilaian baik secara
A. Penerapan Scaffolding
kooperatif maupun individu .
Learning Pada Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
Ekonomi Siswa Kelas X-3 SMA
yang dilaksanakan pada siklus I
Laboratorium Universitas
ditemukan beberapa kelemahan
Negeri Malang
yang menghambat tercapainya
Berdasarkan observasi
tujuan pembelajaran. Kelemahan
awal, ditemukan bahwa kegiatan
yang terjadi pada siklus I antara
pembelajaran di kelas tidak
lain siswa tidak siap dalam
bervariatif dan monoton akan
mengikuti pelajaran, tidak
membuat siswa cenderung bosan
semua siswa aktif bekerjasama
dan kurang bersemangat untuk
dalam kelompok, siswa kurang
belajar.
berani berbicara dan
Upaya untuk memperbaiki
mengemukakan
kegiatan pembelajaran dapat
pengetahuannya, siswa kurang
dilaksanakan dengan
aktif didalam proses
menerapkan scaffolding
82 Alamat korespondensi:
Nur Fatimah Sari: Fakultas Ekonomi_UM
Nasikh. Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
E-mail: n451kh_feum@yahoo.com
JPE-Volume 2, Nomor 1, 2009
pembelajaran dengan
pembelajaran. Sebagian siswa
masih enggan untuk menjawab scaffolding learning. Siswa
maupun menyampaikan lebih aktif dalam kegiatan
tanggapannya secara lisan, diskusi, siswa sudah mulai
hanya beberapa siswa yang tidak enggan lagi untuk
berani serta kurangnya bertanya, berkomentar
pengelolaan kelas oleh maupun menyampaikan
guru/peneliti. tanggapannya. Persentase
skor yang dicapai pada
Kegiatan pengamatan
siklus I mengalami
dilakukan selain pada kelemahan
peningkatan pada siklus II
proses belajar mengajar juga
dikarenakan peneliti lebih
dilakukan terhadap aktivitas
sering berkeliling kelas,
siswa selama kegiatan belajar
mengamati kegiatan siswa
mengajar berlangsung serta
serta menegur dan
pengamatan terhadap aktivitas
mengingatkan agar siswa
guru dalam scaffolding learning.
lebih disiplin dalam
Berikut ini adalah deskripsi
mengikuti kegiatan
mengenai masing-masing
pembelajaran.
kegiatan tersebut:
Penerapan scaffolding
learning akan mendorong
1. Deskripsi aktivitas siswa
siswa untuk mengasah
dalam kegiatan scaffolding
pemikirannya secara
learning
mandiri yang pada akhirnya
Aktivitas siswa yang
akan dapat meningkatkan
diamati dalam penelitian ini
kemampuan berpikir siswa,
adalah bagaimana siswa
melatih siswa untuk
dapat melaksanakan
bekerjasama bertukar
kegiatan scaffolding
pikiran dan berbagi ide
yang meliputi
learning
sehingga akan diperoleh
beberapa tahap sebagai
pengetahuan yang lebih
berikut: Tahap pendahuluan,
dibandingkan jika belajar
Tahap inti dan Tahap
sendiri. Penerapan
penutup. Aktivitas yang
dilakukan siswa pada tahap scaffolding learning
penuup antara lain menciptakan suasana belajar
menyimpulkan hasil diskusi yang menyenangkan, sambil
kelas dan mengumpulkan belajar siswa bisa
hasil pekerjaan kepada berinteraksi dengan
peneliti. Persentase skor temannya sehingga dapat
aktivitas siswa yang dicapai menselaraskan antara
pada siklus II meningkat kecakapan akademik dan
menjadi 90% dengan kecakapan sosial.
kriteria sangat baik. Siswa Pengamatan terhadap
sudah lebih baik dalam aktivitas siswa selama
mengikuti kegiatan proses belajar mengajar
Alamat korespondensi:
83
Nur Fatimah Sari: Fakultas Ekonomi_UM
Nasikh. Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
E-mail: n451kh_feum@yahoo.com
JPE-Volume 2, Nomor 1, 2009
pelaksanaan tindakan
berlangsung terus dilakukan
menunjukkan adanya
oleh peneliti dengan tujuan
peningkatan nilai yang
untuk melakukan penilaian
dicapai pada siklus I dan
terhadap praktik setiap
siklus II baik secara
tahap aktivitas siswa selama
kelompok maupun individu
pelaksanaan siklus I dan
(lihat hasil penelitian pada
siklus II. Berdasarkan hasil
bab 4 dan lampiran hal 124-
observasi aktivitas siswa
132).
dapat dilihat secara umum
aktivitas siswa selama Persentase skor
proses belajar mengajar aktivitas guru dalam
pada siklus I mengalami scaffolding learning pada
peningkatan pada siklus II. siklus I adalah 66% dengan
Berdasarkan hal tersebut kriteria baik. Kurang
dapat disimpulkan bahwa terlaksananya kegiatan
penerapan pembelajaran dikarenakan
scaffolding
kurangnya penguasaan kelas
dapat
learning
oleh guru dan keseuaian
meningkatkan aktivitas
antara waktu yang
siswa dalam kegiatan
direncanakan dengan
pembelajaran ekonomi di
pelaksanaannya. Hal ini
kelas X-3 SMA
terlihat pada saat diskusi,
Laboratorium Universitas
kurangnya perhatian pada
Negeri Malang.
kelompok yang belum aktif,
2. Deskripsi aktivitas guru
pemberian kesempatan
dalam kegiatan scaffolding
hanya berpusat kepada
learning
kelompok tertentu,
Aktivitas guru yang
perhatian kurang
diamati dalam penelitian ini
menyeluruh kepada tiap
meliputi tahap pendahuluan,
kelompok sehingga
inti dan penutup. Kegiatan
terkadang ada kelompok
penilaian dilakukan dengan
yang tidak memperhatikan
mengadakan pengamatan
saat proses belajar mengajar
secara langsung pada saat
berlangsung.
pembelajaran dengan
Persentase skor
scaffolding learning
aktivitas guru pada
berlangsung. Pengamatan
dilakukan untuk mengetahui scaffolding learning
kesesuaian praktik mengalami peningkatan
pembelajaran dengan pada siklus II menjadi 93%
rencana pembelajaran yang dengan kriteria baik sekali.
telah dibuat sebelumnya. Beberapa kegiatan yang
Pengamatan dilakukan pada belum terlaksana pada
masing-masing siklus. Hasil siklus I diperbaiki pada
pengamatan selama siklus II yaitu melalui
84 Alamat korespondensi:
Nur Fatimah Sari: Fakultas Ekonomi_UM
Nasikh. Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
E-mail: n451kh_feum@yahoo.com
JPE-Volume 2, Nomor 1, 2009
bekerjasama dengan
pelaksanaan diskusi, siswa
kelompoknya.
sudah tidak canggung lagi
untuk bertanya,
berkomentar maupun B. Peningkatan Prestasi Belajar
menyampaikan Ekonomi Siswa Kelas X-3 SMA
tanggapannya. Tindakan Laboratorium Universitas
yang dilakukan peneliti Negeri Malang
untuk memperbaiki Penerapan scaffolding
kelemahan pada siklus I learning pada materi permintaan
antara lain meminta siswa dan penawaran dapat
untuk mempelajari materi meningkatkan prestasi belajar
terlebih dahulu sebelum ekonomi siswa kelas X-3 SMA
diajarkan di sekolah, Laboratorium Universitas
berusaha menghadirkan Negeri Malang.
suasana kelas yang Prestasi belajar afektif pada
menyenangkan dengan cara penerapan scaffolding learning juga
mendengarkan pendapat, mengalami peningkatan antara siklus
tanggapan dan pertanyaan I dan siklus II. Penilaian aspek
siswa, peneliti afektif dilakukan melalui rubrik
meningkatkan penguasaan penilaian dan direkam dengan
kelas dengan cara menggunakan format penilaian aspek
berkeliling mengamati afektif. Data prestasi belajar siswa
kegiatan siswa serta selalu aspek afektif ditunjujkkan pada tabel
mengingatkan siswa untuk berikut :
Tabel 8 Prestasi belajar aspek afektif siswa kelas X- 3 SMA Laboratorium Universitas
Negeri Malang pada siklus I dan siklus II
No Aspek yang dinilai Siklus I Siklus II
1 Kerjasama dalam kelompok 73,6% 92%
2 Keaktifan dalam kelompok 56,2% 73%
3 Keberanian bertanya dan 52,8% 79,8%
menjawab
didorong oleh pelaksanaan
kegiatan pembelajaran yang
Peningkatan prestasi
selalu memberikan kesempatan
belajar afektif pada siklus II
kepada siswa untuk
ditandai dengan beberapa hal
mengemukakan hasil pikiranya
antara lain siswa mulai aktif
serta peneliti menampung semua
mengikuti kegiatan
argumen siswa meskipun tidak
pembelajaran, siswa berani
semua benar selanjutnya dibahas
mengungkapkan pendapatnya
bersama-sama.
serta dalam mengerjakan lembar
latihan soal terlihat siswa dapat Penilaian prestasi belajar
bekerja sama dengan teman siswa juga dilakukan pada aspek
sekelompoknya. Hal ini psikomotorik. Peningkatan prestasi
Alamat korespondensi:
85
Nur Fatimah Sari: Fakultas Ekonomi_UM
Nasikh. Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
E-mail: n451kh_feum@yahoo.com
JPE-Volume 2, Nomor 1, 2009
belajar aspek psikomotorik dapat
diamati berdasarkan tabel berikut :
Tabel 9 Prestasi belajar aspek psikomotorik siswa kelas X-3 SMA Laboratorium
Universitas Negeri Malang pada siklus I
No Aspek yang dinilai Persentase
1 Kemampuan menggambar kurva permintaan dan penawaran 58,3%
2 Kemampuan memasukkan rumus permintaan dan penawaran ke
52,8%
dalam kurva permintaan dan penawaran
3 Kemampuan mengaplikasikan pengetahuan tentang permintaan dan
56,2%
penawaran dalam kehidupan sehari-hari
Tabel 10 Prestasi belajar aspek psikomotorik siswa kelas X-3 SMA Laboratorium
Universitas Negeri Malang pada siklus II
No Aspek yang dinilai Persentase
1 Kemampuan menggambar kurva elastisitas 78,4%
2 Kemampuan memasukkan rumus elstisitas ke dalam kurva
79,8%
elastisitas
3 Kemampuan mengaplikasikan pengetahuan tentang elastisitas
82,7%
dalam kehidupan sehari-hari
Berdasarkan hasil meningkatan prestasi belajar
penilaian ketiga aspek diatas siswa kelas X-3 SMA
(afektif, psikomotorik, dan Laboratorium Universitas
kognitif) dalam pembelajaran Negeri Malang.
ekonomi di SMA Laboratorium
Universitas Negeri Malang PENUTUP
menunjukkan adanya Kesimpulan
peningkatan prestasi belajar Aktivitas siswa pada siklus I
siswa setelah penerapan dan siklus II mengalami peningkatan
nilai yang dicapai, hal ini berarti
scaffolding learning. Sebagian
bahwa penerapan pembelajaran
besar siswa dapat melibatkan
tersebut dapat meningkatkan
diri secara aktif baik fisik,
aktivitas siswa. Aktivitas guru pada
mental maupun sosial dalam
siklus I dan siklus II mengalami
proses pembelajaran. Siswa
peningkatan nilai persentase skor
menunjukkan keaktifan yang
rata-rata. Peningkatan skor aktivitas
tinggi serta mengubah
guru ini disebabkan pada siklus II
perilakunya menjadi lebih positif
peneliti meningkatkan pengelolaan
setelah penerapan scaffolding
kelas. Siswa menjadi lebih aktif dan
learning. Hal ini terlihat dari
bersemangat dalam kegiatan
perubahan siswa selama
pembelajaran di kelas, selain itu
pembelajaran. Berdasarkan
dengan pendekatan ini guru juga
uraian diatas, dapat disimpulkan
dapat menarik perhatian siswa yang
bahwa pembelajaran dengan
semula malas menjadi lebih
scaffolding learning dapat
86 Alamat korespondensi:
Nur Fatimah Sari: Fakultas Ekonomi_UM
Nasikh. Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
E-mail: n451kh_feum@yahoo.com
JPE-Volume 2, Nomor 1, 2009
perlu dilakukan penelitian pada
bersemangat dan termotivasi untuk
objek yang lain dengan topik yang
belajar. Hal ini membuktikan bahwa
berbeda.
pendekatan ini mampu meningkatkan
proses pembelajaran di dalam kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2
siklus dan untuk penelitian
Prestasi belajar siswa pada
selanjutnya dapat diperluas lagi
mata pelajaran ekonomi dengan
menjadi 3 sampai 4 siklus.
materi permintaan dan penawaran
pada siklus I dan siklus II mengalami
peningkatan baik untuk aspek afektif,
kognitif, maupun psikomotorik.
Ketuntasan belajar siswa dalam
materi permintaan dan penawaran
semakin baik, sebagaimana hasil
yang dapat kita lihat pada nilai pre
test dan pos test.
Saran dan Keterbatasan Penelitian
Bagi peneliti selanjutnya, dapat
melakukan penelitian serupa dengan
materi pelajaran atau bidang studi
lain, dengan variabel yang belum
diteliti.
Penelitian ini hanya
dilaksanakan pada siswa kelas X-3
SMA Laboratorium Universitas
Negeri Malang dengan materi
permintaan dan penawaran sehingga
Budiningsih, Asni. 2005. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta :
DAFTAR RUJUKAN
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-
Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar
dasar Evaluasi Pendidikan
Edisi Revisi. Jakarta : PT. dan Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Djalal, M.F. 1986. Penilaian Dalam
Penelitian Suatu Pendekatan Pengajaran Bahasa
Praktik Edisi Revisi V. Asing/Arab. Malang : P3
Jakarta : Rineka Cipta. IKIP Malang.
Azwar, Syaifuddin. 2005. Metode Djamarah, Syaiful. 1994. Prestasi
Penelitian. Yogyakarta : Belajar dan Kompetisi Guru.
Pustaka Pelajar. Surabaya : Usaha Nasional.
Alamat korespondensi:
87
Nur Fatimah Sari: Fakultas Ekonomi_UM
Nasikh. Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
E-mail: n451kh_feum@yahoo.com
JPE-Volume 2, Nomor 1, 2009
Dasna, I Wayan. 2007. Penelitian Research and The
Tindakan Kelas dan Karya Information Literate School
Ilmiah. Malang: Universitas Community, Chapter 19-
Negeri Malang. Scaffolding For Success.
(online),
Faisal, Sanapiah. 2001. Format- (http://www.google.com,
diakses 11 Juni 2007)
format Penelitian Sosial:
Dasar-dasar & Aplikasi.
Jakarta: Rajawali Pers. Meleong, L.Z. 2000. Metode
Kualitatif.
Penelitian
Firdaus, Yoga. 2005. Akuntansi Bandung: Rosdakarya.
Untuk Kelas XI SMA.
Malang: Erlangga. Mulyasa, E. 2003. Kurikulum
Kompetensi..
Berbasis
Habibi, Maksum. 2007. Ekonomi Bandung: PT. Remaja.
Untuk SMA dan MA Kelas
XI. Jakarta: Piranti Darma Mulyati, Arifin. 2005. Strategi
Kalokatama. Belajar Mengajar Kimia.
Malang: Penerbit UM.
Hartaman. 2002. Instructional
Scaffolding. (online), Nugroho. 2006. Self Regulated
(http://www.itag.education.ta Learning. (online),
s.gov.au, diakses 12 (http://www.google.com,
September 2007). diakses 11 Juni 2007).
Linda. 2002. Scaffolding as a Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran
Teaching Strategy. (online), Kontekstual dan
(http://www.google.com, Penerapannya dalam KBK.
diakses 12 September 2007). Malang: Penerbit UM.
Mas’adah. 2006. Nuryani. 2005. Strategi Belajar
Efektivitas
Mengajar Biologi. Malang:
Pembelajaran Fisika Dengan
Penerbit UM.
Praktikum Dalam
Meningkatkan Sikap Ilmiah,
Salim. 2005. Kamus Bahasa
Motivasi & Prestasi Belajar
Indonesia Komputer. Jakarta:
Siswa Kelas VIII MTs
Modern English Pers.
Hasyim Asy’ari Malang
Tahun Ajaran 2006-2007.
Skripsi Tidak Diterbitkan. Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran
Malang : Fakultas MIPA Dalam Implementasi
Universitas Negeri Malang. Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta::
Mc. Kenzie, J. 2000. Beyond Kencana.
Technology: Questioning
88 Alamat korespondensi:
Nur Fatimah Sari: Fakultas Ekonomi_UM
Nasikh. Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
E-mail: n451kh_feum@yahoo.com
JPE-Volume 2, Nomor 1, 2009
Suharta, I, Gusti Putu. 2001
Matematika Realistik: Apa
dan Bagaimana. Jurnal Ilmu
Pendidikan. (Online),
(http://www.dedpiknas.go.id,
diakses 15 Juni 2007)
Tim Pelatih Proyek PGSM. 1999.
Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Depdikbud.
Tim Penyusun. 2004. Akuntansi SMA
Kelas XI Semester Gasal.
Jakarta: Pustaka Firdaus.
Universitas Negeri Malang. 2003.
Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah: Skripsi, Tesis,
Disertasi, Artikel, Makalah,
Laporan Penelitian. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Vygotsky. 2000. Scaffolding for
Learning. (Online),
(http://www.education
.vic.gov.au, diakses 20
September 2007)
Vygotsky, Levis. Teori
Sosial
Pembudayaan
(Online),
(http://www.google.com,
diakses 11 Juni 2007)
Wajirin. 2006. Upaya Meningkatkan
Kemampuan Pada Ranah
Kognitif, Psikomotorik, dan
Afektif Melalui Pendekatan
Konstruktivistik Model Siklus
Belajar pada Bidang Studi
Fisika Siswa Kelas II-F di
SMPN 4 Malang. Skripsi
Tidak Diterbitkan, Malang:
Universitas Negeri Malang.
Alamat korespondensi:
89
Nur Fatimah Sari: Fakultas Ekonomi_UM
Nasikh. Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
E-mail: n451kh_feum@yahoo.com

autisme masa kanak


AUTISME MASA KANAK
Autisme Masa kanak ( Childhood Autism )
Autisme Masa Kanak adalah gangguan perkembangan pada anak yang gejalanya
sudah tampak sebelum anak tersebut mencapai umur 3 tahun. Perkembangan yang
terganggu adalah dalam bidang :
1. Komunikasi : kualitas komunikasinya yang tidak normal, seperti ditunjukkan
dibawah ini :
Perkembangan bicaranya terlambat, atau samasekali tidak berkembang.
Tidak adanya usaha untuk berkomunikasi dengan gerak atau mimik muka untuk
mengatasi kekurangan dalam kemampuan bicara.
Tidak mampu untuk memulai suatu pembicaraan atau memelihara suatu
pembicaraan dua arah yang baik.
Bahasa yang tidak lazim yang diulang-ulang atau stereotipik.
Tidak mampu untuk bermain secara imajinatif, biasanya permainannya kurang
variatif.
2. Interaksi sosial : adanya gangguan dalam kualitas interaksi social :
Kegagalan untuk bertatap mata, menunjukkan ekspresi fasial, maupun postur dan
gerak tubuh, untuk berinteraksi secara layak.
Kegagalan untuk membina hubungan sosial dengan teman sebaya, dimana mereka
bisa berbagi emosi, aktivitas, dan interes bersama.
Ketidak mampuan untuk berempati, untuk membaca emosi orang lain.
Ketidak mampuan untuk secara spontan mencari teman untuk berbagi kesenangan
dan melakukan sesuatu bersama-sama.
3. Perilaku : aktivitas, perilaku dan interesnya sangat terbatas, diulang-ulang dan
stereotipik seperti dibawah ini :
Adanya suatu preokupasi yang sangat terbatas pada suatu pola perilaku yang tidak
normal, misalnya duduk dipojok sambil menghamburkan pasir seperti air hujan,
yang bisa dilakukannya berjam-jam.
Adanya suatu kelekatan pada suatu rutin atau ritual yang tidak berguna, misalnya
kalau mau tidur harus cuci kaki dulu, sikat gigi, pakai piyama, menggosokkan
kaki dikeset, baru naik ketempat tidur. Bila ada satu diatas yang terlewat atau
terbalik urutannya, maka ia akan sangat terganggu dan nangis teriak-teriak minta
diulang.
Adanya gerakan-gerakan motorik aneh yang diulang-ulang, seperti misalnya
mengepak-ngepak lengan, menggerak-gerakan jari dengan cara tertentu dan
mengetok-ngetokkan sesuatu.
Adanya preokupasi dengan bagian benda/mainan tertentu yang tak berguna,
seperti roda sepeda yang diputar-putar, benda dengan bentuk dan rabaan tertentu
yang terus diraba-rabanya, suara-suara tertentu.
Anak-anak ini sering juga menunjukkan emosi yang tak wajar, temper tantrum
(ngamuk tak terkendali), tertawa dan menangis tanpa sebab, ada juga rasa takut
yang tak wajar.
Kecuali gangguan emosi sering pula anak-anak ini menunjukkan gangguan
sensoris, seperti adanya kebutuhan untuk mencium-cium/menggigit-gigit benda,
tak suka kalau dipeluk atau dielus.
Autisme Masa Kanak lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak
perempuan dengan perbandingan 3 : 1

7 langkah mengembangkan pemikiran kritis


7 Langkah Mengembangkan Pemikiran Kritis Saat Belajar
Bahan ini cocok untuk Informasi / Pendidikan Umum bagian Mohon Pilih.
Nama & E-mail (Penulis): Yovan
Saya Konsultan di Jakarta
Topik: Metode Pembelajaran
Jika anda seorang pelajar atau mahasiswa, tentunya artikel kali ini sangat berguna
bagi anda. Artikel kali ini merupakan lanjutan dari artikel tentang pembelajaran
sebelumnya, strategi sukses di sekolah.
Dalam menjalani proses pembelajaran, baik di sekolah maupun di kampus, tentu
anda menginginkan prestasi yang optimal. Penting untuk disadari bahwa guna
mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal tentu faktor yang paling
menentukan adalah pada proses belajar itu sendiri.
Banyak individu beranggapan bahwa proses belajar merupakan proses yang
sederhana. Hanya dengan membaca materi pengajaran
(buku/diktat/modul/kebetan ), memperhatikan dan mendengarkan penjelasan di
kelas maka prestasi optimal pasti diraih. Sayangnya pada kenyataannya tidak
demikian (kacian deh lu... ). Jika demikian kenyataannya maka tentunya akan
banyak sekali individu yang berhasil dalam belajar. Jika demikian maka tidak
akan ada bimbingan belajar yang mengedepankan hanya cara-cara ringkas dalam
menyelesaikan soal. Dan memang kenyataannya tidak demikian. Banyak
siswa/mahasiswa yang telah melakukan hal serupa namun prestasinya tetap
kurang memuaskan. Strategi belajar pasif tidak akan pernah memberikan hasil
pembelajaran yang diharapkan.
Tahukah anda bahwa guna meraih hasil optimal anda perlu melibatkan seluruh
pemikiran aktif saat melakukan pembelajaran. Sayangnya banyak institusi
pendidikan (baik sekolah, kampus apalagi bimbingan belajar) yang tidak
mengembangkan hal ini. Bagi mereka belajar adalam proses dimana guru
mengajar dan siswa menerima. Itu dan hanya itu saja. Wajar saja kemudian
sekiranya kualitas pendidikan bangsa ini sedikit kurang dibandingkan negara lain
di kawasan.
Belajar dan berpikir merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dapatkah
anda membayangkan bagaimana proses pembelajaran yang tidak disertai dengan
proses berpikir. Sayangnya masih banyak individu yang belajar seperti zombie.
Dari luar sepertinya mereka belajar namun sebenarnya mereka tidak belajar.
Proses belajar dapat dianalogikan sebagai keseluruhan perjalanan mencapai satu
tujuan. Sementara berpikir merupakan proses perjalanan itu sendiri, kaki mana
yang harus dilangkahkan dan ke arah mana anda perlu melangkahkannya. Selama
proses perjalanan anda perlu memastikan bahwa setiap langkah koheren satu sama
lain guna mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Karena untuk
mencapai hasil optimal dalam pembelajaran dibutuhkan pemikiran aktif, dan
berpikir secara aktif sama artinya dengan berpikir secara kritis, maka artinya
proses pembelajaran optimal membutuhkan pemikiran kritis dari si pembelajar.
Mungkin seperti yang lainnya, kini anda bertanya, �Apa yang dimaksud dengan
pemikiran secara kritis?� Pada bagian berikut saya menguraikan seluruh tahapan
yang dapat dilakukan untuk mengembangkan pemikiran kritis saat belajar.
Harapannya setelah membaca artikel ini, anda tidak melatihnya namun langsung
menerapkan dan hanya menanti hasil yang lebih optimal, segera atau beberapa
saat setelahnya.
1. Tentukan hal yang ingin anda pelajari
Untuk dapat melibatkan pemikiran kritis saat belajar, sebelumnya anda perlu
benar-benar mengetahui apa yang akan atau ingin anda pelajari. Hal ini sama
seperti mengetahui tujuan pergi sebelum anda melangkahkan kaki ke luar rumah.
Anda dapat melakukan hal ini dengan memberikan pernyataan seputar materi
tersebut. Jika anda mudah lupa, tips dari saya, ikuti training/coaching Prima
Memory atau siapkan selembar kertas di dekat anda dan tuliskan berbagai
penyataan tujuan anda mempelajari materi tersebut. Anda dapat memberikan
berbagai pernyataan sederhana seperti, �Saya penasaran cara kerja pikiran saat
seseorang berada pada kondisi hypnosis?� atau �Saya penasaran apa hubungan
antara hypnosis dengan peningkatan daya ingat seseorang?� Intinya semua
pertanyaan yang anda tuliskan adalah pernyataan tujuan yang singkat dan
sederhana.
2. Kumpulkan semua sumber informasi
Daftarkan semua sumber informasi berkenaan dengan materi yang ingin anda
kuasai, setelahnya kumpulkan. Anda perlu membuka diri seluas-luasnya pada
berbagai sumber informasi, mulai dari buku, makalah, artikel, berbagai sumber di
internet, kliping, jurnal, koran, majalah, siaran radio, TV, penjelasan guru/dosen,
wangsit, wasiat, wasir dan yang lainnya . Hilangkan semua praduga anda
mengenai materi yang ingin anda pelajari, karena praduga anda hanya akan
membatasi proses pencarian berkenaan seputar materi tersebut. Semakin banyak
sumber informasi yang anda dapatkan semakin baik.
Setelahnya anda perlu mencari pula berbagai contoh aplikasi dari hal yang anda
telah pelajari. Tahapan ini sering kali dilewatkan oleh banyak individu. Akibatnya
proses pembelajaran mereka kurang optimal karena membuat mereka seolah
terpisah dengan materi yang sedang dipelajari. Mereka memahami materinya,
namun mereka tidak mengetahui aplikasinya.
Berbagai contoh aplikasi yang anda temui di lapangan juga dapat membantu anda
memfilter informasi mana yang perlu diterima dan informasi mana yang perlu
ditolak. Ketika terdapat ketidaksesuaian antara aplikasi di lapangan dan teori yang
anda pelajari hal ini merupakan sinyal bagi anda untuk mulai bertanya ke dalam
diri, �Haruskan saya terima informasi ini atau saya perlu membuangnya?�
Melakukan hal ini akan semakin memperkuat pemahaman anda akan materi yang
anda pelajari.
3. Tanyakan asumsi dasar penulis
Setiap individu memiliki pemahaman yang berbeda-beda atas suatu kondisi. Dan
seperti yang telah saya ulas sebelumnya pada artikel resolusi konflik melalui
modifikasi value, tidak ada satu pun dari pemahaman tersebut yang 100% akurat
dengan kondisi yang sesungguhnya terjadi. Salah satu kondisi yang kudu dalam
berpikir kritis adalah anda perlu memiliki pendekatan seobjektif mungkin atas hal
yang anda pelajari dan minimalkan terseret oleh subjektifitas satu pihak,
katakanlah si penulis.
Serupa dengan artikel ini, anda perlu melakukan hal yang sama. Tanyakan
berbagai pertanyaan yang ada di benak anda saat membaca artikel ini. Bahkan jika
diperlukan berikan sanggahan anda atas artikel ini atau pada berbagai artikel
lainnya di web site ini. Karena web site ini diorientasikan se-objektif mungkin,
itulah sebabnya saya memfasilitasi objektifitas individu melalui media buku tamu
atau mailing list.
4. Buat pola sederhana atas materi yang dipelajari.
Artikel pada majalah Scientific American Mind volume 17, No. 6, Venus in
Response mengungkapkan bahwa persepsi individu mengenai kecantikan ternyata
lebih ditentukan oleh kesederhanaan. Wajah yang sederhana dan tidak rumit
ketika dipandang dianggap sebagai wajah yang cantik. Dan masih banyak lagi
contoh lainnya yang menerangkan bahwa pikiran lebih senang dengan
keserhanaan. Saya beranggapan hal ini salah satunya disebabkan oleh mekanisme
kerja pikiran manusia yang tidak senang dengan kompleksitas.
Demikian juga dalam belajar kaitannya dengan pembelajaran. Sangat penting bagi
anda untuk membuat pola di pikiran mengenai hal yang telah anda pelajari. Anda
perlu membuat hal yang anda pelajari menjadi sederhana namun tidak
menyederhanakan (bingung� kan ). Maksud saya adalah dalam proses belajar
anda perlu kemudian membentuk pola namun tidak terlalu mereduksi berbagai
informasi yang penting. Jika anda melakukan hal ini maka kualitas pemahaman
anda yang dikorbankan. Salah satu cara untuk membentuk pola atas hal yang
dipelajari adalah dengan menggunakan peta pikiran (mind map). Dengan
menggunakan mind map maka anda tidak hanya membentuk pola dengan melihat
seluruh gambaran besar dari informasi yang anda pelajari, namun anda juga
mengetahui hubungan antara masing-masing informasi tersebut. Sebagai
tambahan, hal ini juga mempermudah anda dalam mengkomunikasikan hal yang
anda pelajari kepada orang lain.
5. Tanya ???
Setelah mendapatkan pola dari materi yang anda pelajari maka tahapan
selanjutnya adalah menanyakan kembali berbagai informasi yang telah anda
pelajari kepada diri anda. Hal ini salah satunya ditujukan untuk mengaktifkan
pikiran anda dan terus mengembangkan berbagai hal yang telah anda pelajari.
Dengan bertanya anda mengindentifikasi berbagai hal yang mungkin belum anda
kuasai mengenai materi yang anda kuasai. Tanyakan berbagai pertanyaan yang
memancing untuk memperbesar medan pemahaman anda misalnya, �Bagaimana
kalau begini/begitu?�.
6. Kemukakan !!!
Setelah anda belajar mengenai sesuatu tentunya anda ingin mengetahui seberapa
baiknya penguasaan anda. Asumsi saya anda belajar untuk memahami suatu
materi dan bukan untuk orientasi yang lain, seperti sebatas menaikan nilai
misalnya. Nilai merupakan konsekuensi logis atas pemahaman anda. Dengan
demikian wajar sekiranya saya merasa aneh ketika mendengar atau melihat iklan
berbagai institusi pendidikan yang berbunyi �menaikan nilai ujian dengan rata-
rata sekian� atau �semua lulusan kami langsung kerja�. Tidakkah hal itu
terdengar seperti �pemrograman manusia�. Mungkin memang benar sekarang
jaman edan, semuanya serba terbalik .
Untuk mengetahui seberapa baiknya pemahaman, anda perlu menyatakan kembali
berbagai hal yang telah dipelajari sebelumnya. Dengan melakukan hal ini anda
mengetahui sejauh mana dan sebaik apa penguasaan anda atas materi tersebut.
Untuk melakukan hal ini anda dapat menerangkan ke orang lain. Namun
sebelumnya perlu dijelaskan bahwa tujuan anda adalah untuk meningkatkan
pemahaman anda atas materi tersebut dan bukan untuk mempertontonkan
kecerdasan anda.
7. Uji kemampuan anda.
Langkah terakhir dari rangkaian tahapan berpikir kritis dalam belajar adalah
menguji penguasaan. Serupa dengan tahapan sebelumnya, tahapan ini dilakukan
salah satunya untuk mengetahui seberapa baiknya kemampuan anda atas materi
yang dipelajari. Bedanya, tahapan ini sedikit lebih mendetil. Sedikitnya ada lima
hal yang perlu dilakukan untuk menguji kemampuan anda, antara lain:
* Daftarkan
Termasuk di dalamnya memberikan label (nama), mengidentifikasi dan membuat
daftar seputar materi yang dipelajari. Hal ini ditujukan untuk mendemonstrasikan
berbagai hal yang telah anda pelajari. Dengan kata lain seberapa beragamnya hal
yang telah anda kuasai.
* Definisikan
Termasuk di dalamnya memberikan penjelasan, merangkum dengan kata-kata
sendiri dan berbagai cara lainnya. Utamanya dengan merangkum menggunakan
kata-kata sendiri, anda mengetahui seberapa baiknya penguasaan anda atas materi
tersebut. Selain itu dengan melakukan hal ini anda memadukan pula informasi
terbaru dengan berbagai informasi yang telah anda ketahui sebelumnya.
* Pecahkan masalah
Termasuk pula di dalamnya memberikan contoh berkenaan dengan materi yang
anda pelajari. Dengan melakukan hal ini anda mengetahui pula aplikasi dari
materi yang anda pelajari.
* Bandingkan dengan teori lain
Jika anda pernah mempelajari atau megetahui materi sejenis dari sumber yang
berbeda maka anda dapat melakukan komparasi antara keduanya. Melakukan hal
ini berarti anda melatih pula daya analisa.
* Ciptakan
Termasuk pula di dalamnya mengkombinasikan dan menemukan teori baru.
Menciptakan terori bukan hanya hal para peneliti, anda pun dapat dan harus pula
melakukannya. Kembangkan teori anda sendiri. Dengan demikian anda
mengkristalkan pemahaman anda atas materi tersebut. * Dan yang terakhir, buat
rekomendasi anda
Serupa dengan langkah sebelumnya, namun langkah ini lebih ditujukan bagi orang
lain. Menurut saya karakteristik cerdas adalah; mengetahui apa yang diinginkan,
mengetahui di mana mendapatkan yang diinginkan dan dapat membuat orang lain
mencapai seperti dirinya. Semantara anda membaca artikel ini, saya mengetahui
pula bahwa anda adalah seorang yang cerdas sehingga tentuya anda dapat juga
membantu orang lain untuk meraih pula berbagai pencapaian anda. Anda dapat
melakukan hal ini salah satunya dengan memberikan rekomendasi atas materi
yang bersangkutan. Beritahu the do�s anda the don�t�s untuk mempelajari
materi tersebut.
Okehh (memang pakai "h" ) , demikianlah artikel kali ini mengenai metode cara
mengembangkan pemikiran yang kritis dalam pembelajaran. Kembali lagi harapan
saya semoga setelah anda membaca keseluruhan artikel kali ini, anda tidak
melatihnya, melainkan hanya melakukannya saja dalam keseharian. Saya
penasaran seberapa cepatnya seluruh kemampuan tersebut menyatu dengan diri
anda, sekarang atau beberapa saat setelahnya.
Sumber :Pendidikan.net